Beranda > Sahabat > Note dari akun Awi Sirep 47

Note dari akun Awi Sirep 47

Hadits Muawiyah ra terlaknat VS Muawiyah ra mendapat petunjuk

by Awi Sirep on Sunday, January 9, 2011 at 8:53am ·

BERANI BACA SAMPAI TUNTAS…

 

Hadits Muawiyah ra terlaknat VS Muawiyah ra mendapat petunjuk

 

Si Maling Astor ngutip berbagai hadits yg kesannya mencela Muawiyah RA..:

 

http://www.facebook.com/note.php?note_id=169547169755214

 

Jawaban dia atas note ane yang ini : http://www.facebook.com/note.php?note_id=489731133646

 

Ada kelompok2 Hadits yg isinya kesannya mencela Muawiyah RA..

 

1. Muawiyah RA disebutkan dilaknat Nabi SAW.. (benarkah?)

2. Muawiyah RA saat dimimbar disuruh dibunuh oleh Nabi SAW .. (benarkah?)

3. Muawiyah RA saat didoakan tidak kenyang..

4. Muawiyah RA minum KHAMR… ?

5. Terkait dengan Ammar bin Yasir yang dibunuh kaum pembangkang…

 

Baiklah, mari kita lihat one by one…. demi mengurangi isi note ini.. ane potong hadits.. lengkapnya lihat aje di catatannya si Maling Astor..

 

=______=

PERTAMAX …

=______=

 

Muawiyah RA disebutkan dilaknat Nabi SAW.. (benarkah?)

 

“laknat Allah bagi yang memikul dan yang dipikul, yang menuntun dan yang menggiring”

Sumber : Ansab Al Asyraf Al Baladzuri

 

”Akan datang dari jalan besar ini seorang laki-laki yang mati pada hari kematiannya tidak berada dalam agama-Ku”.

Sumber : Ansab Al Asyraf Al Baladzuri

 

Banyak riwayat Muawiyah terbunuh berada dalam kitab Ansab Al Asyraf Al Baladzuri.

 

Ahmad bin Yahya bin Jabir al-Baladzuri adalah seorang sejawaran Persian yang hidup di Baghdad.

 

Tatacara penulisan Ahmad bin Yahya bin Jabir al-Baladzuri dalam kitab Ansab al-Asyraf, cara penulisan kitab sejarahnya bukan hanya mengikuti metode Ibnu Sa’ad. (Ibnu Sa’ad memasukan semua bahan dalam sejarahnya). Tapi Ahmad bin Yahya lebih dari itu, semua versi dan laporan yang dia terima dia masukan kedalam sejarah. Karena Ahmad bin Yahya bin Jabir al-Baladzuri ingin membuat ensiklopedia sejarah, dari manapun sumber.

 

Jadi jelaslah, kitabnya Ansab Al Asyraf BUKAN KITAB HADITS SHOHIH.. masa mau dibandingkan sama kitab Imam Bukhari dan Muslim.

 

Gak percaya, lihat aja di wikipedia.. yg paling gampang..  http://id.wikipedia.org/wiki/Ahmad_bin_Yahya_bin_Jabir_al-Baladzuri atau buku Dari Saqifah sampai Imamah: Awal dan Sejarah Perkembangan Islam Syi’ah. Bandung: Pustaka Hidayah, 1995. Penulis JAFRI, S.H.M.;

 

Lalu si Maling Astor kan ngutip dari kitab lain?

Oh iya betul.. memang ada..  tapi jgn salah.. notenya sendiri yg bilang hadits itu DIRAGUKAN.

 

“Akan datang kepada kalian seorang laki-laki dari kalangan penghuni neraka’. Lalu muncullah Mua’wiyyah”

 

Sumber : Al Muntakhab minal-‘Ilal lil-Khallaall tapi ada catatan dimana si Maling Astor sendiri yg nulis.

 

Noh ane kutipkan : Ahmad berkata “Hadits itu hanyalah diriwayatkan oleh Ibnu Thawus, dari ayahnya, dari Abdulah bin ‘Amru atau selainnya, ia [Thawus] ragu-ragu dalam penyebutannya. ”

 

 

Siapa Ahmad ? ya Imam Ahmad bin Hanbal. Dia termasuk ahli hadits.

 

Imam Ahmad menegaskan. hadits diatas hanyalah diriwayatkan oleh Ibnu Thawus. Dan hebatnya lagi, cuman Ibnu Thawus yang meriwayatkan, ragu lagi sama isinya. Masa hadits diragukan isinya mau diterima ?

 

BERANINYA SI MALING ASTOR..BILANG JALURNYA BANYAK… BANYAK DARI NENEK MOYANG…

 

Padahal kata Imam Ahmad hanya lewat Ibnu Thawus (pastinya diambil karena paling baik jalurnya, tapi sayangnya.. Thawusnya sendiri ragu).

 

Haditsnya yg hanya satu2nya yg bisa diandalkan masing diragukan.. sisanya ada di Kitab Sejarah yg Tidak menggunakan metoda penyaringan..

 

Katanya orang2 syiah ANTI HADITS yang PALSU.. nuduh Muawiyah RA suka memalsukan hadits.. taunya mereka penggemarnya.

 

=______=

KEDUAX

=______=

 

Muawiyah RA saat dimimbar disuruh dibunuh oleh Nabi SAW .. (benarkah?)

 

“Jika kamu melihat Muawiyah bin Abi Sufyan berkhutbah di mimbar-ku maka tebaslah lehernya”

 

Cekidot.. langsung aja gan cek sumbernya ? Ansab Al Asyraf Al Baladzuri

 

Jika kamu melihat Muawiyah bin Abi Sufyan berkhutbah di mimbar-ku maka pukullah tengkuknya”

 

cek juga sapa penulisnya dan dikitab apa adanya.. Ahmad bin Yahya Al Baladzuri; Ansab Al Asyraf.

 

YANG LAIN

 

“jika kamu melihat Muawiyah di Mimbar-ku maka bunuhlah ia”.

 

(Ibnu Asakir dalam Tarikh Dimasyq  59/55 dan Ibnu Ady dalam Al Kamil 7/83 dan 5/314. Berikut hadis Ali bin Zaid dalam Al Kamil)

 

Gak dijelaskan.. IBNU ASAKIR apakah bilang ini hadits SHOHIH apa kgk dalam Tariqhnya.. Karena ane ntar dibawah bakalan bawa hadits keutamaan Muawiyah RA.. dan beliau bilang SHAHIH..

 

Yang lain no comment..

 

Silahkan pemirsa jawab sendiri ya.. ^_^

 

=_______=

KETIGAX

=_______=

 

Muawiyah RA saat didoakan tidak kenyang..

 

“Semoga Allah tidak akan mengenyangkan perutnya (Muawiyyeh)”

 

HR. Abu Dawud dan Imam Muslim.

 

Yuk kita lihat LENGKAPNYA GAN… BIAR SI MALING ASTOR KELABAKAN..

 

Dari Ibnu Abbas RA: “Bahwasanya Rasulullah SAW mengutus seseorang untuk memanggil Mu’awiyah agar menuliskan wahyu untuknya. Orang tadi berkata: “Dia sedang makan” kemudian beliau memanggilnya lagi untuk yang kedua kalinya, orang tadi berkata: “Dia sedang makan”. Lalu Rasulullah SAW bersabda: “Semoga Allah tidak akan mengenyangkan perutnya (Muawiyah)” (HR. Musli dan Ahmad)

 

Apa alasan Nabi SAW memanggil Muawiyah RA ? Tidak lain tidak bukan karena Muawiyah adalah asisten Nabi.. dia salah satu penulis wahyu..

 

Al-Hafizh Ibnu Asakir  berkata.. “Hadits ini merupakan hadits paling shahih tentang keutamaan Mu’awiyah.”. Artinya ada hadits2 lain yang shahih tapi ini paling shahih tentang keutamaan Muawiyah.

 

Lho kok keutamaan sih ?

 

Dan hebatnya.. Imam Muslim memasukkan Hadits ini dalam BAB yang aneh.. ? mau tahu..

 

Man La’anahu an Nabi SAW Aw Sabbahu Aw Da’a ‘Alaihi Wa Liasa Huwa Ahlan Lidzalika Kana Lahu Zakatan Wa Ajran Wa rahmatan.

 

(Bab siapa saja yang pernah dilaknat, dicela ataupun di do’akan jelek oleh SAW  yang dia tidak berhak mendapatkannya maka itu sebagai pembersih, pahala dan rahmat baginya)

 

Lho kok? Apakah Nabi suka mencela, melaknat dan mendoakan kejelekan kepada yang TIDAK BERHAK. Jangan dulu selesai.. eh jangan selesai dulu.

 

Dalam sebuah hadits disebutkan..  Nabi SAW mengambil perjanjian dengan Allah SWT..

 

Aku telah meminta janji kepada Rabbku: “Sesungguhnya aku adalah manusia biasa, aku senang sebagaimana manusia yang lain merasakan senang dan aku marah sebagaimana manusia yang lain marah. Maka siapa saja dari UMATKU yang telah aku do’akan kejelekan yang dia tidak berhak mendapatkannya, agar dijadikan sebagai pensuci, pembersih, dan taqarrab yang dapat mendekatkannya kepada Allah kelak pada hari kiamat.”

 

Kita lihat baik2 hadits ini.. Pelan2 OKE… karena ini butuh ANALISA TINGKAT TINGGI.. (CEILEHHH….)

 

Pertama, Nabi SAW mengatakan dirinya manusia biasa.. manusia biasa disini bukan SEPERTI FIKIRAN KITA.. INGAT FIKIRAN BISA MENIPU.. tapi maksudnya Nabi seperti manusia lainnya bisa merasakan senang dan marah.. WALAUPUN SECARA HAKIKAT NABI SAW BUKAN MANUSIA BIASA.. beliau MANUSIA PILIHAN..

 

KEDUA, Nabi SAW dalam keadaan senang dan marah.. mendoakan kejelekan. Kalau dalam marah sih bisa saja.. tapi dalam keadaan senang bagaimana mungkin..

 

NAH DISINI KUNCINYA…

 

Sesungguhnya celaan.. laknat.. dan doa kejelekan Nabi SAW kepada UMATNYA ini yang mana umatnya itu sesungguhnya TIDAK BERHAK.. berada dalam dua lingkup ini..

 

Dalam keadaan SENANG… sebagai CANDAAN NABI SAW…

Dalam keadaan MARAH.. untuk menakut-nakuti..

 

Bercanda.. memang boleh ? Kata siapa Nabi SAW tidak pernah bercanda.. ingat kagak Nabi SAW pernah bercanda dengan Ali RA soal biji Kurma.. juga dengan sahabat lainnya soal anak UNTA.. gak diceritain disini nanti kepanjangan… OKELAH bercanda boleh.. tapi ada buktinya kagak..  JELAS ADA…

 

Dari Anas bin Malik, “Ummu Salamah memiliki anak yatim yang diasuhnya bernama Ummu Anas. Suatu hari Rasulullah SAW melihatnya, lalu berkata: “Kamukah itu? Kamu sudah besar, Semoga Allah tidak memanjangkan umurmu”. Maka anak tadi datang kepada Ummu Sulaim sambil menangis. Ummu Salamah bertanya: “Ada apa dirimu wahai anakku?”, dia menjawab: “Rasulullah SAW telah mendoakan kejelekan untukku, yaitu agar Allah tidak memanjangkan umurku”. Maka Ummu Salamah segera mendatangi Rasulullah SAW sambil mengalungkan selendangnya. Ketika telah bertemu Rasulullah SAW, Rasulullah mendahuluinya bertanya: “Ada apa denganmu wahai Ummu Sulaim?” Ummu Salamah menjawab: “Wahai Nabi Allah, apakah engkau mendo’akan kejelekan terhadap anak yatimku?”, beliau balik bertanya: “Apa itu wahai Ummu Sulaim?” Ummu Salamah berkata: “Anak itu mengatakan bahwa engkau berdo’a agar umurnya tidak diperpanjang.”, maka Rasulullah SAW pun tertawa, “Wahai Ummu Sulaim, apakah kamu tidak tahu perjanjian yang telah aku sepakati dengan Rabbku?” (lalu beliau menyebutkan perjanjian yang sudah ane tulis diatas)

 

(HR. Muslim)

 

JADI NABI SAW BERCANDA DENGAN MENDO’AKAN KEJELEKAN..

 

Lalu dalam keadaan marah.. ya.. contohnya.. Nabi SAW marah kepada Muawiyah RA.. beliau dipanggil oleh Nabi SAW untuk menulis wahyu.. tapi Muawiyah RA menunda2.. maka Nabi SAW menakut-nakutinya.

 

Masih ada yang lain lagi,

 

“Datang kepada Rasulullah SAW dua laki-laki, keduanya datang dengan sesuatu yang aku tidak tahu apa itu, lalu beliau memarahinya dan melaknat serta mencaci mereka berdua. Ketika keduanya keluar, aku bertanya: “Wahai Rasulullah! Siapa yang dijauhkan kebaikan seperti yang didapatkan oleh kedua orang itu?” Beliau menjawab dengan balik bertanya: “kebaikan apa itu?” Aisyah berkata:  saya menjawab: “Engkau telah melaknat dan mencaci mereka berdua.” Beliau bersabda: “Apakah engkau tidak tahu isi perjanjian yang aku buat bersama Tuhanku ? saya minta: “Ya Allah! Sesungguhnya saya ini hanyalah manusia, maka siapa saja umat Islam yang saya laknat atau caci maka jadikanlah itu sebagai pensuci dan pahala baginya.”” (HR. Muslim)

 

Imam Ali RA juga pernah dicela Nabi SAW..

 

Dari Ali, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam membangunkan Ali dan Fathimah. Beliau bersabda: “Kalian berdua sudah shalat (malam)?” Ali menjawab: “Wahai Rasulullah, jiwa kami ada di tangan Allah, jika Dia berkehendak niscaya Dia akan membangunkan kami.” Lalu nabi berpaling ketika saya mengatakan demikian, kemudian saya mendengarnya bergumam sambil memukul-mukul pahanya, dan bersabda: “Memang manusia itu suka banyak berdebat!” (HR. Bukhari Muslim)

 

Tujuan menakut-nakutin adalah untuk memotivasi.. terkadang manusia perlu di-PUSH sedikit.. KARENA para sahabat adalah manusia biasa dan BUKAN NABI.

 

Justru hadits TIDAK KENYANGNYA Muawiyah adalah Hadits tershohih keutamaan Muawiyah RA.. bukan bagian TIDAK KENYANGNYA.. tapi bagian BUKTI kalau MUAWIYAH RA penulis WAHYU..

 

Ternyata ada hikmah dibalik doa Nabi SAW.. kalau tidak ada doa Nabi SAW yang mengatakan Muawiyah TIDAK KENYANG… ANE JAMIN KGK BAKALAN ADA ORANG SYIAH YG MAU MENULISKANNYA DALAM NOTE… HEHEHEHEE… ^_^

 

MAKA TIDAK SALAH PERKATAAN DIBAWAH INI :

 

Al-Hafizh Ibnu Asakir  berkata.. “Hadits ini merupakan hadits paling shahih tentang keutamaan Mu’awiyah.”.

 

=_______=

KEEMPATX

=_______=

 

Muawiyah RA minum KHAMR… ?

 

“Aku tidak meminumnya sejak diharamkan Rasulullah SAW” [Musnad Ahmad 5/347 no 22991]

 

Yuk kita lihat yang lebih lengkap

 

 

Abdullah bin Buraidah yang berkata “Aku dan Ayahku datang  ke tempat Muawiyah, ia mempersilakan kami duduk di hamparan . Ia menyajikan makanan dan kami memakannya kemudian ia menyajikan minuman, ia meminumnya dan menawarkan kepada ayahku. Dia berkata: “Aku tidak meminumnya sejak diharamkan Rasulullah SAW”. Muawiyah berkata “Aku dahulu adalah pemuda Quraisy yang paling rupawan dan aku dahulu memiliki kenikmatan seperti yang kudapatkan ketika muda selain susu dan orang yang baik perkataannya berbicara kepadaku” (HR. Ahmad No. 22941, Ibnu Abi Syaibah dalam Al Mushannaf, 11/94-95)

 

Ternyata si MALING UDAH NEPONG…

 

dia nulis … AYAHKU BERKATA padahal sebenarnya aslinya DIA BERKATA.

 

Mengenai kalimat : Dia berkata : “Aku tidak meminumnya sejak diharamkan Rasulullah SAW”.

Siapakah yang mengucapkan kalimat ini?

 

Imam Ibnu ‘Asakir menjawab.

 

“Yaitu Mu’awiyah bin Abi Sufyan, barangkali dia mengatakan demikian ketika melihat adanya ketidaksukaan dan penolakan pada wajah Buraidah, yang menunjukkan  dugaan bahwa dia meminum sesuatu yang diharamkan. Wallahu A’lam.” (Tarikh Dimasyq, Hal. 417)

 

KOK BISA.. Kalau menurut ane sih kasusnya seperti ini, Muawiyah RA menyuguhkan SUSU kepada BURAIDAH.. tapi BURAIDAH enggan meminumnya dan diam saja.. Muawiyah RA menyangka Buraidah tidak meminumnya disebabkan dia menyangka isi minuman itu minuman haram.. jadi ada sangkaan Muawiyah pada Buraidah..

 

Boleh jadi Buraidah itu tidak minum susu itu.. KARENA menurut ane nih.. dilaporkan beberapa orang yang sudah tua disebutkan kalau minum susu masing mencret. Ane sendiri kgk tahu.. karena ane masih muda dan masih suka minum susu.. malahan masing favorit ane.

 

Nah Muawiyah RA ini sebenarnya protes ama diamnya Buraidah.. kgk percaya.. yok kita tengok..

 

“aku dahulu memiliki kenikmatan seperti yang kudapatkan ketika muda selain susu dan orang yang baik perkataannya berbicara kepadaku”.

 

Pertama, Muawiyah mau bilang kenapa dia menghidangkan itu (susu) karena itu minuman favorit dia dan sudah populer juga.

 

Kedua, Muawiyah mau bilang, ngobrol donk… kalau ente kgk suka.. jangan diam aje, kan ntar bisa ane ganti yang lain… biar kgk salang sangka…

 

JADI MANA KALIMAT MUAWIYAH MINUM KHAMR DI HADITS ITU.. TUNJUKKAN KALAU MEMANG KAMU BENAR.. MUNTAHIN SEMUANYA.. HOEKK.. HOEKKK…

 

=_______=

KELIMAX

=_______=

 

Terkait dengan Ammar bin Yasir yang dibunuh kaum pembangkang?

Hubungannya dengan Muawiyah RA…??

 

Hadits Pertama,

 

“Maka dia (Abdullah bin Amr bin Ash) mengisyaratkan dengan tangan pada kedua telinga dan hatinya sambil berkata: “Aku mendengar dengan kedua telingaku dan memahaminya dengan hatiku”. Aku berkata kepadanya: “Ini Anak pamanmu Muawiyah dia memerintahkan kami untuk memakan harta diantara kami secara bathil dan saling membunuh diantara kami”.”

 

StoryLinenya begini…  Abdullah bin Amr bin Ash menceritakan suatu Hadits.. lalu dia menafsirkan bahwa hadits ini ada dalam sifat Muawiyah RA ketika terjadi perang Shiffin…

 

Jadi ini bukan Hadits Nabi SAW… tapi pendapat Abdullah bin Amr bin Ash RA.

Sahabat itu bisa salah bisa benar.. Adilnya kita tengok juga perkataan sahabat Nabi lainnya mengenai Muawiyah RA..

 

Ibnu Abbas RA berkata: “Belum pernah aku menemukan orang yang paling ahli dalam mengatur pemerintahan selain Mu’awiyah RA.” (Bukhari)

 

PERMASALAH PERANG SHIFFIN INI SANGATLAH KOMPLEKS..

 

Kita tidak bisa menilainya begitu saja.. jangankan perang yg udah berlalu beberapa ratus tahun.. perang yang dekat pun kabar beritanya simpang siur…

 

Jika bukan karena ada hadits2 Nabi SAW.. kita akan kesulitan membedakan pihak yang benar dan pihak yang salah.

 

Pertama harus kita tegaskan, keputusan2 dalam perang ini adalh murni IJTIHAD. Darimana kita tahu.. dari Ammar bin Yasir sendiri.. yang beliau menjadi INDIKATOR kelompok mana yang benar saat perang berlangsung.

 

Qais bin Ubad, dia berkata, “Aku berkata kepada Ammar bin Yasir RA, ‘Bagaimana menurutmu perang yang kalian lakukan? Apakah merupakan ijtihad dari kalian karena IJTIHAD bisa salah bisa benar! Atau wasiat yang disampaikan Rasulullah SAW?’ Ammar bin Yasir RA berkata, ‘Rasulullah TIDAK MENINGGALKAN wasiat kepada kami yang TIDAK beliau sampaikan kepada seluruh manusia.'” (HR. Ahmad, Muslim dari Syu’bah)

 

ARTINYA, kalau ini WASIAT maka semua sahabat, seperti Aisyah RA, Zubair RA, Thalhah RA, Muawiyah RA, dll pasti mengetahui dan TIDAK AKAN berselisih pendapat. JADI INI ADALAH MURNI IJTIHAD SEPERTI yang ditegaskan Ammar Bin Yasir.

 

Dari sini saja, Ammar bin Yasir SUDAH TIDAK SEPAHAM dengan SYIAH… maka apakah kita mengikuti penilaian SYIAH terhadap hadits2 Sunni mengenai MUAWIYAH RA.

 

Jelas tidak nyambung, meskipun hadits2 itu seakan2 menohok Muawiyah RA, maka kita harus memahaminya dari sisi Ahlu Sunnah Wal Jamaah.

 

Lalu apakah benar perang ini murni ijtihad bukan wasiat.. lagi2 dikuatkan oleh Hadits Nabi SAW, “Jika manusia berselisih maka pendapat Ibnu Sumayyah (Ammar) berada di atas kebenaran.” (Al Baihaqi)

 

Hadits Selanjutnya,

=_____________=

 

“Kasihan Ammar, ia dibunuh oleh kelompok pembangkang. Ia mengajak mereka ke surga, mereka malah mengajaknya ke neraka” [Musnad Ahmad 3/90 no 11879]

 

Al-Hafizh Ibnu Hajar berkata dalam kitab FathulBari, 1/542, “Dhamir (kata ganti) pada kata: yad’uuhum (Ammar mengajak mereka) tanpa disebutkan siapa mereka, maksudnya adalah para pembunuhnya. Sebagaimana yang disebutkan dalam riwayat lain yang berbunyi: “Ia dibunuh oleh kelompok pembangkang, ia mengajak mereka ke surga…”. Jika ada yang mengatakan, Ammar terbunuh pada peperangan Shiffin, ia berada di pihak Ali. Dan orang-orang yang membunuhnya bersama Mu’awiyah, dalam pasukan Mu’awiyah terdapat beberapa orang sahabat Nabi. Lalu bagaimana mungkin mereka mengajak ke neraka?

 

Jawabnya: Mereka mengira mereka mengajak ke surga, mereka telah berijtihad, tidak ada cela atas mereka dalam mengikuti perkiraan mereka tersebut. Yang dimaksud mengajak ke surga adalah mengajak ke jalan menuju surga, yaitu mentaati imam.

 

Demikianlah, Ammar mengajak mereka untuk mentaati Ali, imam yang wajib ditaati saat itu. Namun mereka mengajaknya kepada jalan lain, akan tetapi mereka dimaafkan karena takwil yang menurut mereka benar itu.

 

Hadits Selanjutnya,

=_____________=

 

Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berkata “yang membunuhnya dan merampas miliknya berada di neraka”.  [Musnad Ahmad 4/198 no 1711]

 

Tak sengaja ane cek di blog http://syiahali.wordpress.com ternyata di nomor hadits yg sama ada penjelasan.. Syaikh Syu’aib berkata “sanadnya kuat”.

 

Barangkali sama si Maling Astor dihapus… hehehehe..

 

Syaikh Syu’aib adalah Syaikh Syu’aib Al Arnauth, dia adalah Syaikh wahabi yang pernah kalah dialog mengenai sanad hadits dengan Syaikh Walid al-Sa’id, muridnya Syaikh Abdullah al-Harari. Jadi soal sanad hadits?? masih bisa ambil pendapatnya??

 

Kalau sampai blog SYIAH ngambil perkataan syaikh wahabi dan tdk bisa nunjukin perkataan Imam Ahmad bilang ntu hadits shahih apa kgk.. bahkan Syaikh Syu’aib Al Arnauth cuman masing bilang.. sanadnya kuat, jadi soal hadits ini, dikembalikan kepada pemirsa.. ^_^

 

=_____________=

TAMBAHANX

=_____________=

 

Tambahan 1 :

 

“Muawiyah berkata “Adapun yang ini dilarang beserta yang tadi akan tetapi kalian semua lupa” [Sunan Abu Dawud 1/557 no 1794 dan telah dinyatakan shahih oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih Sunan Abu Dawud]

 

Sama dengan yg diatas hehehehe… Pertama ane no koment… Kedua.. ini gak ada hubungannya dengan bukti langsung KALAU NABI SAW PERNAH MELAKNAT MUAWIYAH. Adanya cuman beda pendapat sahabat, itu pun haditsnya tidak penjelasannya dari Abu Dawud, shahih apa kagak?

 

Tambahan 2 :

 

“Dari Sa’id bin Al Musayyab yang berkata “Ali dan Utsman suatu kali bertemu…” [Diriwayatkan Muslim dalam Shahih Muslim 2/896 ]

 

Ane kgk tahu maksudnya apa ini? Karena yang dibahas kan soal Muawiyah.. jadi Ane 100% NO COMMENT… SAHABAT BEDA PENDAPAT.. BEDA IJTIHAD.. TOH BUKTINYA.. SUNNI WALAUPUN MENCINTAI USMAN BIN AFFAN RA.. TAPI TETAP MENGIKUTI PENDAPAT ALI BIN ABI THALIB RA SOAL INI.

 

JADI MASALAHNYA DIMANA?

 

 

TANGGAPAN TAMBAHAN SOAL NAHJUL BALAGHAH…. 

=______________________=

 

Si Maling Astor Curang…  Curangnya dimana…??

 

Ane ngutip Nahjul Balaghoh terjemahan bahasa Inggris.. eh dia bandingkan ama yang bahasa Indonesia.. kok bisa2nya..

 

disini ane ambil…

 

http://www.al-shia.org/html/eng/books/nahjulbalaga/letters/letter58.htm#letter58

 

dan disini.. yang si Maling Astor comot

 

http://www.balaghah.net/nahj-htm/id/id/nam/03/058.htm

 

Bedanya dimana? Beda sekali.. yang terjemahan BAHASA INDONESIA cuman setengahnya..

si penterjemah Bahasa Indonesia sudah motong bagian INI NIHHHH….

 

=_________________________=

 

I advised them that this problem cannot be solved by excitement. Let the excitement subside, let us cool down; let us do away with sedition and revolt; let the country settle down into a peaceful atmosphere and when once a stable regime is formed and the right authority is accepted, then let this question be dealt with on the principles of equity and justice because only then the authority will have power enough to find the criminals and to bring them to justice. They refused to accept my advice and said that they wanted to decide the issue on the point of the sword.

 

When they thus rejected my proposal of peace and kept on sabre rattling threats, then naturally the battle, which was furious and bloody, started. When they saw defeat facing them across the battlefield, when many of them were killed, and many more wounded, then they went down on their knees and proposed the same thing, which I had proposed before the bloodshed had begun.

 

I accepted their proposal so that their desire might be fulfilled, my intentions of accepting the principles of truth and justice and acting according to these principles might become clear and they might have no cause to complain against me.

 

Now whoever adheres firmly to the promises made will be the one whose salvation will be saved by Allah and one who will try to go back upon the promises made, will fall deeper and deeper into heresy, error and loss. His eyes will be closed to realities and truth in this world and he will be punished in the next world.

=____________________________=

 

Yang mengerti bahasa Inggris pasti paham dimana dipotongnya ame SI PENTERJEMAH BUSUK BAHASA INDONESIA.

 

Ane terjemahin bebas yg bahasa Inggris. Point2nya aje..

 

Imam Ali RA mengajukan proposal perdamaian..

Tapi orang2 syam menolak proposal itu..

Saat mereka terdesak.. mereka mengajukan perjanjian damai yang mana Imam Ali ra sudah ajukan sebelum perang berlangsung.

DAN IMAM ALI MENERIMA PERJANJIAN DAMAI ITU.

Lalu Imam Ali berkata, mulai dari sekarang, siapa2 saja yang menolak kembali perjanjian damai ini maka dia akan dibutakan matanya dan dihukum oleh Allah.

 

JADI SIAPA YANG DIBUTAKAN MATANYA DAN DIHUKUM OLEH ALLAH…. YAITU YANG MENOLAK PERDAMAIAN ANTARA IMAM ALI RA. DAN MUAWIYAH RA.

 

ah pemotong kok motong diri sendiri… kasihan deh loe..

 

hadits2 lainnya seperti dalam kitab yang si maling astor kutip seperti

 

Al Mustadrak Al Hakim,  (ini bukan kitab shahih jadi harus ada penjelasan hadits)

Allamah Al-Kasyafi At-Turmudzi Al-Manaqibul Murtadhawiyah, (idem)

Kanz Al Ummah, dan Syarh Nahjul al Balghah ane gak akan bahas..

 

KARENA JELAS SURAT IMAM ALI RA KEDUDUKAN SANGAT TINGGI DI MATA SYIAH APALAGI DALAM KITAB NAHJUL BALAGHAH

 

=_______________________________=

 

NAH SEKARANG GILIRAN HADITS KEUTAMAAN MUAWIYAH RA…

 

A. Hadits Muawiyah RA salah satu penulis wahyu, haditsnya udah dijelaskan diatas, yang mana diakhir Muawiyah RA di doakan TIDAK kenyang.

 

B. Hadits di Note ane yang lama.

 

Nabi SAW bersabda : “Ya Allah, jadikanlah Muawiyah pembawa petunjuk yang memberikan petunjuk. Berikanlah petunjuk padanya dan petunjuk bagi umat dengan keberadaannya”.

 

Dinyatakan SHAHIH oleh Imam Ibnu Asakir dalam Tarikh Dimasyq.

 

Ini termasuk banyak juga ditulis dibanyak kitab.

 

1. Bukhari,

2. Ahmad,

3. Tirmidzi,

4. Ath-Thabaraniy,

5. Al-Khathiib,

6. Adz-Dzahabiy

7. Ibnu Sa’d

8. Ibnu Abi ‘Aashim

9. Abu Nu’aim

10. Ibnu ‘Asaakir

11. Ibnul-Atsiir

 

Jadi masih ragu KESHAHIHANNYA…

 

C. Hadits Muawiyah memimpin perang dilautan.

 

Dari Anas bin Malik dari bibinya, Ummu Haram binti Milhan RA berkata: “Pada suatu hari, Rasulullah SAW tidur di dekat  saya. Kemudian beliau terbangun, lalu tersenyum. Saya bertanya: “Apa yang membuatmu tersenyum?”

 

Beliau menjawab: “Telah diperlihatkan kepadaku beberapa orang dari umatku yang mengarungi samudera biru, laksana para raja di atas singgasananya!”

 

“Mintalah kepada Allah agar aku termasuk golongan mereka!” pinta Ummu Haram. Lalu Rasulullah mendoakannya. Kemudian beliau tidur lagi.

 

Dan beliau melakukan hal yang sama seperti sebelumnya, lalu Ummu Haram bertanya seperti di atas, dan Rasulullah menjawabnya seperti jawaban sebelumnya.

 

Ummu Haram berkata,”Mohonlah kepada Allah agar aku termasuk golongan mereka,” Rasulullah SAW menjawab,”Engkau termasuk golongan pertama (dari angkatan laut tersebut)!”

 

Kemudian Ummu Haram keluar berperang menyertai suaminya, yakni Ubadah bin Shamit RA bersama pasukan angkatan laut yang pertama kali diberangkatkan di bawah kepemimpinan Mu’awiyah. Sekembalinya dari peperangan tersebut, mereka singgah di Syam, lalu diserahkan kepadanya seekor kuda tunggangan. Kuda tunggangan tersebut membuatnya jatuh, hingga ia meninggal.

 

(HR. Bukhari No. 2799 dan Muslim No.  1912)

 

JADI SILAHKAN BANDINGKAN…

 

KITAB NAHJUL BALAGHAHNYA AJA DI POTONG SENDIRI.. BAGAIMANA DENGAN KITAB SUNNI…

 

WALLAHU’ALAM DAN WASSALAM

Kategori:Sahabat Tag:
  1. Mei 19, 2015 pukul 11:21 am

    Di dalam kitab-kitab yang menerangkan perbuatan Muawiyah terkait khamar, ialah apa yang dibawakan dalam Musnad Imam Ahmad bin Hambal:
    Diriwayatkan dari Zaid bin Habab dari Husein, dari Abdullah bin Buraidah, ia berkata, “Aku dan ayahku menemui Muawiyah, lalu kami dipersilakan duduk di atas karpet. Tak lama kemudian ia datang membawa makanan dan kami pun makan. Kemudian ia datang lagi dengan membawa minuman (khamar). Muawiyah meminumnya kemudian menawarkan kepada ayahku dan ia berkata, “Aku tidak meminumnya sejak diharamkan oleh Rasulullah saw.”
    Muawiyah berkata,
    كنت اجمل شباب قريش واجودهم ثغرا, وما شيئ كنت اجد له لذة كما كنت اجده وانا شاب غير اللبن او انسان حسن الحديث يحدثني.
    “Aku dahulu adalah pemuda Quraisy yang paling rupawan dan aku dahulu memiliki kenikmatan seperti yang kudapatkan ketika muda selain susu dan orang yang baik perkataannya berbicara kepadaku.”
    Hadis ini telah dinukil oleh Ibnu Katsir dalam kitab Jami’ al-Masanid wa al-Sunan dan oleh Ibnu Hajar dalam dua kitabnya Athraf al-Musnad al-Mu’tali bi Athraf al-Musnad al-Hambali dan Ithaf al-Muhrah bi al-Fawaid al-Mubtakirah, juga oleh Haitsami dalam kitab Majma’ al-Zawaid dan ia berkata, “Ahmad meriwayatkannya dan rijal-nya adalah rijal sahih. Dalam perkataan Muawiyah ada sesuatu yang aku tinggalkan, Arnauth dalam membawakan hadis ini, ia mengatakan, ‘Sanadnya kuat, Husein—dan dia adalah Ibnu Waqid Marwazi—meriwayatkan kepada para penulis Sunan (kitab kumpulan hadis), dan hadisnya di dalam Muslim dan Bukhari ditelusuri, ia diberi catatan. Ia dipercaya tanpa dipermasalahkan. Sedangkan rijal lainnya dalam sanad adalah terpercaya, rijal sahih.’”
    Terkecuali Syekh Arnauth menisbatkan perkataan, “Kemudian ia berkata, ‘Aku tidak meminumnya sejak diharamkan oleh Rasulullah saw kepada Muawiyah (bukan Ibnu Buraidah) dan menafsirkan, “Muawiyah mengatakan itu ketika melihat ketidaksukaan dan penolakan di wajah Buraidah. Ia mengira bahwa itu minuman haram. Wallahu a’lam.”
    Dari konteks pembicaraan dipahami bahwa ungkapan tersebut adalah milik Buraidah, dan ini dikuatkan oleh apa yang ada di dalam kitab Athraf al-Musnad karya Ibnu Hajar, yang menempatkan perkataan tersebut pada Buraidah. Perhatikan lafal hadis sebagaimana versi Ibnu Hajar:
    ثم أتينا بالشراب فشرب معاوية ثم ناول أبي, فقال: ما شربته … ثم قال معاوية..
    “Kemudian ia datang membawa minuman (khamar), lalu Muawiyah meminumnya, kemudian menawarkan kepada ayahku. Ia berkata, “Aku tidak meminumnya..” Muawiyah berkata, “…”.
    Di samping itu, penegasan si perawi (Abdullah bin Buraidah) akan nama Muawiyah sebagai orang kedua. Tidak akan berarti jika yang dimaksud orang pertama berbicara adalah Muawiyah, tetapi ia harus mengarahkan penjelasannya ini pada kalimat yang datang sebelumnya, supaya tidak keliru. Hal ini tidak dilakukannya, maka menunjukkan pembicara pertama yang dimaksud adalah Buraidah, dan bukan Muawiyah.

  1. No trackbacks yet.

Tinggalkan komentar